Ini Perjuanganku Mana Perjuanganmu?
Dalam memperingati 10
november (Hari Pahlawan Nasional) aku mau berbagi tentang pengalamanku melawan AIDS dan
memberikan asa bagi adik-adikku di Sukorejo, Ponorogo.
Oke sekarang siapa aku
pada saat itu?
Seorang siswa SMA
Siswa SMA? Mau
ngapain? Sudah belajar aja, UN 2013 makin sulit loh.. mau lulus ga loe?
Terus kenapa kalau aku seorang siswa SMA? Apa itu berarti
aku tidak bisa berbagi? BIG NO NO meeen ! berbagi dengan sesama bisa dimulai
kapan saja dimana saja. Contoh saja kau baru saja menghirup udara yang dibagi
oleh milyaran umat manusia, hhehe
Caramu gimana? Jangan
asal ngomong aja tapi ga bisa buktiin!
Pertanyaan klasik. Pertanyaan ini seringkali memaksa kita
untuk berkecil diri. Kenapa bisa begitu? Kita dianugrahi oleh otak yang begitu
istimewa, saking istimewanya dia bisa mendikte apapun yang kita kerjakan.
Seringkali Imajinasi kita dihancurkan oleh logika sempit kita.
Contohnya saja
DIlaksa bermimpi untuk membeli mobil sedan mewah yang
harganya mencapai milyaran.. tapi Dilaksa hanya seorang pelajar kelas
menengah.. dia kemudian berpikir
Ketika saya menabung hanya Rp. 100,00 perhari.. kapan ya saya bisa
membeli mobil?
Pertama-tama Dilaksa sangat bersemangat setiap hari dia sisihkan uang untuk
impiannya. Tapi di tengah jalan masalah selalu menghampirinya. Entah pacarnya
meminta kaos kaki baru, Jajanan di kantin semakin beragam dll. Akhirnya
tabungannya selalu habis.
Melihat tabungannya tidak pernah cukup. Dengan berat hati
dia melepaskan mimpinya itu.
Imajinasi DIlaksa sudah dihancurkan oleh Logika sempit yang
mengatakan kebutuhan dia sekarang tidak mungkin mencukupi untuk membeli mobil.
Akhirnya dia menyerah dan menutup tabungan itu untuk selama-lama-lama-lamanya
(aksen Patrick)
Tapi aku tak mau bernasib sama dengan Dilaksa, aku ingin
berbagi, aku ingin setidaknya melakukan sesuatu untuk Ponorogo.
Aku harus mencari “tabungan” yang bisa membawaku kesana. Hei akhirnya aku menemukannya!
Adalah FFI Chapter Ponorogo, akronim dari Forum For
Indonesia ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi pemuda yang punya ide tapi
kebingungan merealisasikannya, pada masaku kepemimpinan FFI Chapter Ponorogo
dipegang oleh @satriatew. Teman
seperjuanganku lagi. Jadi gampang untuk diajak sharing dan kolaborasi
bersama-sama.
Oke sekarang sampeyan
sudah punya “Tabungan”nya. Bagaimana ceritanya panjenengan bisa ikut melawan
AIDS dan memberi mimpi kepada adik-adik di Sukorejo, Ponorogo?
Masa kelas tiga SMA adalah hal tersulit. Di tengah
bayang-bayang UN 2013 yang semrawut dan cerita dari kakak kelas yang begitu
menyeramkan memaksa kita untuk terdiam dan tidak bisa melakukan apapun.
Pembelajaran Intensif mewajibkan kami untuk pulang hampir malam. Apa yang kami
lakukan setelah itu?
Tidur.
Setelah seharian penuh dihajar oleh biota-biota laut, di paksa
menurunkan rumus-rumus rigid yang tidak
beraturan (bagiku) mau tidak mau tubuh ini lemah dan meminta untuk di
istirahatkan. Tapi ketenangan ini tidak berlangsung lama.
Siswi SMA di Ponorogo melahirkan di toilet. (Sumber)
Siswi SMK di Ponorogo dibunuh pacarnya (sumber)
Ketika melihat berita itu apa yang ada dibenakmu?
Seks bebas? Pergaulan tak tentu arah? Pengawasan lemah dari
orang tua?
Mungkin untuk sebagian dari kalian. Berita ini hanya akan
menjadi topan di kelas lalu kemudian lenyap ditelan oleh sin cos tan yang
sangat tidak mau diduakan. Mungkin lagi kalian akan mencari dokumentasi
berformat *3gp heuheuheu.
Sorenya di sela-sela istirahat ketiga ( selesai pelajaran
wajib menjelang intensif pembelajaran) @Mlaksa, @dimasmads, @astanatry,
@satriatew berkumpul biasa di masjid. Membicarakan program baru yang mau
dijalankan oleh @FFIDponorogo. Kasus hangat ini tentu menjadi perbincangan yang
menarik
Akhirnya setelah bertanya-tanya dengan @oldinanovalia, ada
usulan untuk mengadakan talkshow dengan menghadirkan ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS) . setelah mencari info ternyata untuk mendatangkan ODHA ini sulit
dikarenakan tertutupnya orang tersebut. Lalu apa yang bisa kami lakukan?
Akhirnya kami sepakat untuk memberikan pengetahuan ke anak
SMP tentang HIV/AIDS. Pertama-tama team research and development yang dimotori
oleh @juwito dan @fakhri bergerak untuk mencari tahu daerah mana yang
potensial. Kemudian ada @Mlaksa , @oldinanovalia dan @syarifatul bertugas untuk
mencari info dan pemateri di acara nanti.
Setelah berbincang dengan pihak dari dinas kesehatan, materi
HIV/AIDS ternyata dirasa terlalu dini
untuk diberikan kepada siswa SMP. Dinas kesehatan menyarankan untuk memberikan
materi tentang kesehatan reproduksi remaja. Dan dari tim research and
development mendapat info di sekitar lokalisasi Kedung Banteng, Sukorejo ada
dua SMP negeri yang potensial.
Oke it’s a wrap,
kita sudah tahu target dan pematerinya. Tapi kemudian masalah waktu? Tentu kami
( anak-anak FFI chapter Ponorogo semuanya anak SMA) ingin fokus ke UN dan
SBMPTN akhirnya disepakati waktunya setelah UN 2013
Tapi sebelum itu dari Dinas Kesehatan meminta kami untuk
mengadakan survey mengenai kesehatan reproduksi remaja di kedua SMP negeri
tersebut. Oke kami laksanakan, dan setelah menyiapkan kuisioner ( yang begitu
susah, Tanya saja kepada @oldinanovalia, @astanatry, @fakhri) hasilnya begitu
mencengangkan.
Hampir 98% siswa di kedua SMPN tersebut belum mengetahui
organ reproduksi mereka sendiri, apalagi cara merawatnya
Ini hasil surveynya.
Dan lihat dari poin-poin krusial tentang kesehatan reproduksi remaja,
hanya minoritas yang bisa menjawab dengan benar.
Kita memang harus
kesana.
Tapi apakah kita kesana hanya akan melakukan sosialisasi dan
pulang? Tidak. Kita akan berbagi mimpi, berbagi asa sesuai ciri khas FFI
Ponorogo, Mimpi.. apakah itu?
*******
It’s Show time
Sayang sangat disayang ternyata Pak ketua @satriatew tidak
bisa mendampingi kami dikarenakan urusan kuliahnya. Ya dia diterima di FK(H)
Institut Pertanian Bogor, selamat yee pak
ketuu. Tapi kami harus tetap maju, akhirnya @alan mengambil alih kekuasan
(berasa ada yang kudeta)
Day One…
Oke setelah segala persiapan, semuanya sudah lengkap, tambah
lengkap lagi ada Mas Najih dari @forumforID, FFI pusat datang dan ikut di acara
kali ini. Pada acara kali ini banyak sekali simpatisan yang ambil bagian,
melebihi jumlah panitia awal malah. Hal ini menbuktikan bahwa sebenarnya minat
pemuda ponorogo untuk berbagi sebenarnya besar, cuma mereka tidak tahu
bagaimana caranya.
Mulai dari sekarang. ada beberapa dokumentasi kegiatan pada
hari pertama. (akhirnya ada foto :D)
Day two..
Hari kedua ini memang absurd, aku sendiri hampir bolak balik
Ponorogo - sukorejo hampir 4 kali ( Jarak sekitar 15 KM). lebih absurd lagi
siswa-siswa SMPN 1 Sukorejo. Mereka sangat aktif dan ceria saking cerianya Bu
Atis (Dinas Kesehatan) menyerah dihadapannya. Dan juga disini masalah teknis
begitu mengambil peran.
Kami berencana membawa dua proyektor, sound system dan
lain-lainnya. Semua sudah tertata rapi sampai kemudian.
Ternyata tempatnya hanya beraliran listrik 450 MW, kami lupa
bahwa tempat sosialisasi itu masjid yang notabene hanya membutuhkan listrik
dalam jumlah kecil. Peralatan kami akhirnya tidak bisa digunakan.
Tapi akhirnya terselesaikan
juga.
Masalah teknis seperti itu pertama memang membuat kami
bingung, tapi akhirnya kembali kepada sifat pemuda itu sendiri yang penuh
dengan kreatifitas dan inovasi. Pada saat itu juga kami belajar bawa sebenarnya
pemuda tidak pernah habis ide, mereka cuma tidak bisa merealisasikannya saja.
Seperti biasa ini ada beberapa dokumentasi dari kegiatan
pada hari kedua.
Akhirnya apa yang bisa aku petik dari kegiatan ini adalah…
Kamu bisa melakukannya, Cuma kamu tidak tahu caranya…
Pada hari ini peringatan hari pahlawan dimaknai sebagai
tonggak sejarah akan tindakan heroik warga Surabaya dalam melawan penjajah..
Nah itu kisah perjuangan mereka dan ini kisah perjuanganku. Mana kisah
perjuanganmu?
0 comments: